Desah hujan membisik diantara celah
Merayapi dinding yang nampak kusam
Melafalkan rindu yang mendalam
Tuk jiwa yang hendak tenggelam
Syair tak kunjung usai
Kala raga terbujur hampa
Kala mata berpeluh rindu
"Aku rindu... aku rindu..." batinku berdendang
"Aku memang bukan pujaannya!" otakku menghentak
Gemuruh menghardikku
Menyiutkan tulang berbalut daging ini
Rindu tak kunjung juga menyerah
Ia masih mengetuk dan berdiri di muka pintu
Menunggu sang tuan rumah menyambut
Senyum kecut tersamar dalam bias bayangku
Membual dalam dimensi tak bertuan
Menyeringai aku yang haus kasih
Apa yang aku perbuat?
Menjejali diri dalam momen yang kelam
Rindu?
Bolehkah aku rindu padanya?
18:56
14/03/11
Merayapi dinding yang nampak kusam
Melafalkan rindu yang mendalam
Tuk jiwa yang hendak tenggelam
Syair tak kunjung usai
Kala raga terbujur hampa
Kala mata berpeluh rindu
"Aku rindu... aku rindu..." batinku berdendang
"Aku memang bukan pujaannya!" otakku menghentak
Gemuruh menghardikku
Menyiutkan tulang berbalut daging ini
Rindu tak kunjung juga menyerah
Ia masih mengetuk dan berdiri di muka pintu
Menunggu sang tuan rumah menyambut
Senyum kecut tersamar dalam bias bayangku
Membual dalam dimensi tak bertuan
Menyeringai aku yang haus kasih
Apa yang aku perbuat?
Menjejali diri dalam momen yang kelam
Rindu?
Bolehkah aku rindu padanya?
18:56
14/03/11
0 komentar:
Posting Komentar